Kamis, 02 Maret 2017

KELOMPOK 1

MANAJEMEN PERBANKAN
DATA 5 INDIKATOR KINERJA PERBANKAN 5 TAHUN TERKINI
dan
STATUS HUKUM  BERBAGAI BANK di INDONESIA

Dosen : Gita Danupranata, S.E.,M.M.



Disusun Oleh :






1.     Zainal Hadhirin         (20150410231)
2.     Aulia Eky. W             (20150410159)
3.     Arum Prima Lutfi. B (20150410175)
4.     Ninik Yuliana            (20150410181)

5.     Rodhiyatul Fajri         (20150410183)



Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Tahun 2017

A.    Data 5 Indikator Kinerja Bank Syari’ah Mandiri selama 5 Tahun


INDIKATOR
2012
(dalam miliar)
2013
(dalam miliar)
2014
(dalam miliar)
2015
(dalam miliar)
2016
(dalam miliar)
ASET
54.229
63.965
66.956
70.370
77.400
DPK
47.409
56.461
59.821
62.113
68.217
PEMBIAYAAN
44.755
50.460
49.113
51.090
54,700
FDR
94,40%
89,37%
81,92%
81,99%
80,40%
NPF
2,82%
4,32%
6,84%
6,06%
5,43%




1.      Aset
Aset Yang dimiliki Bank Syariah Mandiri meningkat setiap tahunnya, dari tahun 2012 hingga 2016 hal ini menunjukkan kekayaan BSM terus bertambah.
2.      DPK (Dana Pihak Ketiga)
Dana yang dihimpun pihak BSM dari nasabah meningkat setiap tahunnya, hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat untuk menyetorkan dananya kepada Bank Syariah semakin besar
3.      Pembiayaan
Pembiayaan atau kredit yang disalurkan oleh BSM setiap tahunnya cukup baik, tidak berkisar jauh dengan DPK yang menjadi sumber pembiayaan.
4.      FDR (Finance Deposit Ratio )
FDR merupakan Rasio antara jumlah kredit yang diberikan oleh bank  dengan dana yang diterima bank dari nasabah. FDR yang dihasilkan oleh BSM setiap tahun tergolong baik, karena nilai dari FDR berkisar dibawah 100% dan diatas 80%
5.      NPF ( Non  Performing Finance )
NPF merupakan angka yang menunjukkan prosentase kredit macet ari dana kredit yang diberikan Bank kepada Nasabah. Prosentase NPF Bank Syariah Mndiri dari tahun 2012-2015 mengalami peningkatan, yang berarti kurang baik untuk perusahaan. Namun pada tahun 2016 BSM berhasil menurunkan angka NPF tersebut.
B.     Status Hukum Berbagai Bank di Indonesia
Bank Umum Konvensional
BUS Sejak Awal Berdiri
Unit Usaha Syari’ah (UUS)
Bank Aceh
PT Bank Syariah Mandiri
Bank Danamon
Bank ANZ Indonesia
PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia
Bank Permata
Bank Artha Graha Internasional
PT. Bank Syariah Mega Indonesia
Bank Internasional Indonesia (BII)
Bank Artos
PT Bank Victoria Syariah
CIMB Niaga
Bank Bali
HSBC, Ltd.
Bank BCA (Bank Central Asia)
Bank DKI
Bank Bengkulu
BPD DIY
Bank BII (Bank Internasional Indonesia)
Bank Jateng (Jawa Tengah)
Bank BJB (Bank Jabar Banten)
BPD Jawa Timur  (Jatim)
Bank BNI (Bank Negara Indonesia)
BPD Banda Aceh
Bank BNP
BPD Sumatera Utara (Sumut)
Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia)
BPD Sumatera Barat (Sumbar)
Bank BRI Agroniaga
BPD Riau
Bank BTN (Bank Tabungan Negara)
BPD Sumatera Selatan (Sumsel)
Bank BTPN
BPD Kalimantan Selatan (Kalsel)
Bank Bukopin
BPD Kalimantan Barat (Kalbar)
Bank Bumi Arta
BPD Kalimantan Timur (Kaltim)
Bank Bumiputera (MNC Bank)
BPD Sulawesi Selatan (Sulsel)
Bank Danamon
BPD Nusa Tenggara Barat (NTB)
Bank DBS
BTN
Bank DIY
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
Bank DKI (Bank Daerah Khusus Ibukota)
OCBC NISP
Bank Eka (BPR EKA BUMI ARTHA)
Bank Sinarmas
Bank Ekonomi (Bank Ekonomi Raharja)
BPD Jambi










SUMBER :


Bank yang Melakukan Spin Off
BPR
BPRS
PT Bank Syariah  BRI (1 januari 2009)
PT BPRS Amanah Rabbaniah
PT Bank Syariah BNI ( 19 Juni 2010)
PT BPRS Amanah Ummah
PT Bank Jabar dan Banten (15 Januari 2010)
PT BPRS Artha Karimah Irsyadi
PT Bank Panin Syariah (06 Oktober 2009)
PT BPRS Al Salaam Amal Salman
PT Bank Syariah Bukopin (10 Juli 2009)
PT BPRS Al-Madinah Tasikmalaya
PT BCA Syariah (2010)
PT BPRS Musyarakah Ummat Indonesia
PT BPRS Harta Insan Karimah
PT BPRS Muamalah Cilegon
PT. BPR Jawa Timur
PT BPRS Attaqwa
PT BPRS Margirizki Bahagia
PD. BPR BAPAS 69
PT BPRS Bangun Drajat Warga
PT BPRS Dana Hidayatullah
PT BPRS Barokah Dana Sejahtera






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar